Kritik dan Esai Cerpen “Daerah Garong” Karya M. Shoim Anwar
Kritik
dan Esai Cerpen “Daerah Garong” Karya M. Shoim Anwar
Cerpen atau cerita pendek selalu menjadi salah satu karya
sastra yang menarik untuk dibaca. Salah satunya yaitu cerpen yang berjudul
“Daerah Garong” karya M. Shoim Anwar. Cerpen tersebut bisa kita analisis
menggunakan pendekatan objektif. Pendekatan objektif merupakan pendekatan yang
terpenting sebab pendekatan apapun yang dilakukan pada dasarnya bertumpu atas
karya sastra itu sendiri. Pendekatan objektif memusatkan perhatian semata-mata
pada unsur-unsur, yang dikenal dengan analisis intrinsik. Dengan pendekatan
objektif, karya sastra dianggap sebagai sesuatu yang otonom, berdiri sendiri,
lepas dari hal yang berada di luar unsur intrinsik.
Dalam hubungannya dengan kritik sastra, objektif diartikan
sebagai pendekatan sebuah pendekatan yang dalam mengkaji karya sastra sebagai
struktur yang otonom dan bebas dari hubungannya dengan realitas, pengarang
maupun pembaca. Pendekatan ini menitik beratkan pada teks atau karya sastra itu
sendiri. Pendekatan objektif hanya mengacu sesuatu yang tertulis dalam sebuah
karya sastra saja, tanpa menghubungkan dengan dunia lain seperti pembaca,
semesta, dan pengarang. Pendekatan objektif yang akan dibahas dalam cerpen ini
yaitu tema, tokoh dan penokohan, latar, dan sudut pandang.
Pertama, tema yang dibahas dalam cerpen ini adalah
angkernya daerah garong. Arti garong dalam KBBI memiliki arti perampok atau
kawanan pencuri. Dalam cerpen ini, membahas tentang seseorang yang terjebak
dalam suatu daerah atau kawasan pencuri yang selalu mencuri barang dengan cara
memaksa.
Kedua, tokoh dan penokohan yang dibahas dalam cerpen ini
terdapat tokoh utama yang sangat berpengaruh dalam cerita. Tokoh utama yang
dibahas dalam cerpen ini yaitu tokoh Aku. Tokoh aku dalam cerpen ini diceritakan
memiliki karakter yang pasrah dan penakut karena tidak memiliki ilmu bela diri.
Terbukti dalam cerpen ini ketika diancam oleh seorang pencuri, tokoh Aku tidak
memiliki daya untuk melawan dan memilih pasrah. Hal tersebut dapat dilihat
dalam kutipan berikut:
“Copot arlojimu!”
Aku mencoba diam. Seluruh tubuhku tambah bergetar.
“Cepat!”
Dengan tangan bergetar, aku mulai melepas benda yang
diminta. Sekilas aku melihat sosok itu dalam gelap, namun tak begitu jelas
wajahnya. Arloji segera dirampas dari tanganku begitu lepas dari pergelangan.
Aku tak sanggup berbuat apa-apa.
Selain memiliki karakter yang penakut dan mudah pasrah,
tokoh Aku juga memiliki karakter yang mudah percaya dengan orang lain yang baru
dikenalnya. Karena kecerobohannya tersebut yang mudah percaya dengan orang yang
baru dikenalnya, dirinya kembali mendapat ancaman dan uangnya kembali dicuri.
Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut:
“Kami terdiam beberapa saat. Lelaki itu lantas berpamitan
ke belakang stasiun untuk kencing. Tempat ini terasa semakin sepi, udara
semakin dingin. Rumah-rumah di sebelah utara rel banyak yang ditutup. Aku
meraba-raba saku celana bagian dalam. Sebagian besar uangku memang masih ada.
“Jangan teriak! Sekarang serahkan uangmu yang di saku
bagian dalam itu padaku! Cepat!”
Aku benar-benar terjingkat. Lelaki yang baru saja ngobrol
denganku kini mengalungkan celurit ke leherku. Aku jadi bergetar dan takut.
Sementara tarikan celurit itu semakin menekan dan pasti.
Ketiga, latar temoat dalam cerpen ini terjadi di sebuah
stasiun kereta api pada petang menjelang
malam hari.
“Sepur terakhir baru saja meninggalkan stasiun. Sementara
hari mulai meremang. Matahari telah longsor dilalap perut bumi, lurus pada
lenyapnya tusukan sepasang rel di ujung cakrawala.”
Sepur jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah
kereta api. Jadi, tempat dalam cerpen ini sedang berlangsung di sebuah stasiun.
Mata hari telah longsor dilalap perut bumi maksudnya adalah matahari telah
tenggelam seolah-olah bumi lah yang telah menenggelamkannya. Matahari tenggelam
dapat dikatakan ketika waktu sudah mulai malam.
Keempat, sudut pandang yang digunakan dalam cerpen ini
yaitu sudut pandang orang pertama pelaku utama. Hal tersebut dikarenakan tokoh
Aku yang merupakan tokoh utama yang bercerita tentang kisahnya dalam cerpen
tersebut.
Komentar
Posting Komentar