Merdeka, katanya. Karya dyancuk


Merdeka, katanya. 

Di atas tanah air mata ini
Dunia enggan bercerita tentang tali simpul yang bersemayam di bahu pemulung bisu
Kaki yang kaku untuk melaju
Menarik gerobak tua dengan umur yang hanya tinggal sewindu
Mempertahankan hidup, meski bahu kian membiru
Demi senyum merekah si bungsu

Di rahim ibu pertiwi ini
Ada kisah tentang sebutir nasi di pipi anak bungsu
Wajah gembira dan tawanya yang tak pernah jemu
Membuat bahagia sang ibu
Meski dengan perut yang di ganjal batu

Sedangkan, tikus yang bersinggah di gedung parlemen itu
Rela antre habiskan ratusan juta rupiah hanya untuk membahas omong kosong program yang semu
Mereka bekerja layaknya siput dengan gaji yang berjibun
Mempercundangi rakyat dengan janji yang lebus
Merampas hak mereka yang tak ikut bersekutu
Membungkam jiwa mereka yang tak mau tunduk

Lalu, di mana letak kemerdekaan itu?
Jika di rahim ibu pertiwi ini keadilan berjalan semakin lusuh dan berdebu
Penguasa tetap utuh
Sedangkan mereka yang miskin semakin jadi abu


-Dyancuk. 

Komentar

Postingan Populer